Monday, 23 May 2011

Memahami HikmatNya

Bacaan: 2 Korintus 11: 7-15

11:7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?

11:8 Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!

11:9 Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorangpun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian.

11:10 Demi kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapapun di daerah-daerah Akhaya.

11:11 Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kamu? Allah mengetahuinya.

11:12 Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan.

11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.

11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.

11:15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.

Ketika kita bertemu dengan Tuhan Yesus dan mengenal Injil-Nya, barulah kita bisa mengatakan bahwa Tuhan itu luar biasa. Kehadiran-Nya dalam hidup ini dan kebenaran-Nya yang memperbarui pikiran kita membangkitkan suatu kesaksian dalam diri kita, bahwa Allah kita adalah Allah yang luar biasa, dan satu-satunya Allah yang benar, tidak ada duanya. Kedahsyatan-Nya bukan hanya terletak pada kekuatan kuasa-Nya, tetapi hikmat-Nya yang menuntun kita kepada segala kebenaran. Sepatutnyalah kita menjadi kagum terhadap hikmat-Nya.

Dengan memahami hikmat Tuhan, kita dapat menemukan kebohongan dalam berbagai ajaran lain yang juga mengajarkan mengenai Allah yang menciptakan langit dan bumi. Kebohongan iblis yang cerdas telah menyesatkan manusia dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Ingat, iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang (ay. 14). Harus diperhatikan, barang imitasi selalu berusaha ditampilkan semirip mungkin dengan barang aslinya. Kalau seseorang tidak belajar memahami hikmat Tuhan melalui Alkitab dengan teliti, ia tidak bisa membedakan antara pengajaran imitasi yang menyesatkan dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus yang murni.

Hari ini banyak orang disesatkan oleh berbagai ajaran yang mengajarkan mengenai Allah yang Esa, Allah yang baik dan penuh kasih, tetapi menolak Tuhan Yesus sebagai jalan keselamatan. Jika menghadapi mereka, bagaimana kita dapat membuktikan bahwa apa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita adalah ajaran yang benar, kalau kita tidak mendalami secara memadai kebenaran Injil-Nya?

Yang disebut pelayan-pelayan iblis yang menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran (ay. 15) bukanlah penyembah setan, melainkan para pembicara Kristen yang secara tidak sadar dimanfaatkan iblis melalui filosofi agama lain dan filosofi dunia yang menyusup dalam kehidupan mereka melalui pergaulan hidup sejak kecil. Berkenaan dengan ini, agar tidak menjadi saluran penyesatan iblis, orang-orang yang berasal dari agama lain haruslah belajar Injil secara memadai dulu, baru diberi mimbar untuk bersaksi dan mengajar atau berkhotbah. Bukan berarti kita meragukan pertobatan mereka, tetapi kalau alam pikiran mereka belum diubah secara signifikan, maka mereka akan mengeluarkan perbendaharaan pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil Tuhan Yesus Kristus. Demikian pula, para pembicara Kristen yang berlatar belakang dari berbagai profesi dapat mengeluarkan perbendaharaan pikiran mereka yang tidak selaras dengan Injil Kerajaan Surga, apabila belum mengerti kebenaran Injil secara lengkap. Pahami hikmat-Nya, agar kita waspada.

Kita harus memahami hikmat Tuhan untuk mewaspadai kebohongan iblis yang menyesatkan manusia melalui tipu dayanya.

0 comments: