Saturday, 31 March 2012

Merdeka Atas Pergumulan

Ada 5 kucni yang sebaiknya kita lakukan saat pergumulan itu datang kepada kita. Saya bagikan ini karena sering kali kita berada dalam keadaan "Galau". Dan ternyata galau itu bukan hanya karena pacar, ada banyak penyebabnya yakni :
1. Pacar : Kita sering kali menomor satukan pacar dibanding Tuhan, padahal di tidak selalu ada untuk kita namun Tuhan selalu ada untuk kita.
2. Minder/Rendah diri : Takut diremehkan sesama, jadi kita lebih memilih tuk menyerah dan mengatakan "I can't do that."
3. Terlalu percaya kepada manusia dibanding kepada Tuhan.
4. Takut bertanggung jawab akan hasil pekerjaan kita : Tidak mau bayar harga.
5. Kecewa akan pemberiannya : Tamak

Galau sendiri ialah hasil dari sebuah masalah, dan indikasinya ialah orang yang galau selalu ingin menyendiri dan takut ditegor sehingga dia seolah-olah bersembunyi dari dunia ini.
Nah bila kita dalam masalah sedemikian rupa yang dapat membuat kita galau, kuncinya adalah :

1. Jangan terlalu berharap kepada manusia dan kekuatan diri sendiri
    Dalam (Yeremia 10:23 mengatakan "Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.")
Nah dalam ayat tersebut mengatakan Manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. Sebab dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa kita tidak diberi kuasa untuk menentukan jalan kita sendiri karena jalan kita sudah ditentukan Tuhan dan kita masing-masing terkadang terlalu mengandalkan kekuatan sendiri dan mengatakan "Ah mauku begini pasti Tuhan mau..." Itu salah, kita sering tidak mengerti Tuhan namun kita sok tahu akan hatiNya.
Baca (Yesaya 2:22 mengatakan "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?")
Sering kali kita mengandalkan kekuatan yang kita sombong-sombongkan, dan melupkan fungsi lutut kita yang dapat menyelesaikan masalah di hadapan Tuhan. Ingat kita punya Bapa yang Maha Besar yakni Yesus Kristus dan Ia tak akan pernah berubah pendirianNya, namun manusia dapat berubah-ubah sehingga membuat masalah baru lagi kadang lebih parah.
Terkadang Tuhan itu memberi pertolongan tidak buru-buru dan tidak pernah terlambat. Asal kita setia seperti Elisa, maka apapun masalah kita akan ditolongNya... :)
Kekristenan itu berharap penuh kepada Tuhan, tidak kepada diri sendiri/pikiran dan persepsi dirinya.

2. Jangan takut diremehkan manusia (Kesetiaan adalah harta paling berharga)
    Dalam (II Raja-raja 7:1-2 mengatakan "Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya." )
Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa Elisa berkata-kata kepada perwira tersebut tentang Firman Tuhan namun Perwira itu tidak percaya. Akibat dari perkataannya itu perwira itu tidak dapat menikmati hasilnya dan mati diinjak-injak oleh rakyat.
Setia kepada Tuhan apapun menjadi mungkin kok, Elisa dipakai Tuhan tuk berkata bahwa tepung yang kualitasnya baik bahkan saat itu yg dimaksud adalah tepung yang sangat baik harganya sangat murah, namun perwira berkata tidak mungkin...
Tidak mungkin bagi dia mungkin bagi Allah.
Jangan anda merendahkan diri bila tidak dianggap di sekelilingmu, terkadang kita tanpa sadar mempergumulkan itu. Baca (II Raja-raja 7:3-7 mengatakan "Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.)
Tuhan kita tidak Tuhan yang buta dan tuli. Dia pasti bayar anda bila Ia dapati anda tetap setia kepadaNya. Orang sakit kusta pun dipeliharaNya apalagi kita anak-anakNya. :)
So jangan kita merandah diri, lebih baik merendah hati dibanding merendah diri. Karena kita punya Tuhan yang dahsyat yang empunya kerajaan sorga. Dan jangan sekali-kali meremehkan orang lain bila tak ingin diremehkan.

3. Jangan Tamak!
    Pada (I Timotius 6:10 mengatakan "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.")
Setelah diberi lebih terkadang kita terlalu tamak (serakah). Ada masanya kita diberi ada juga masanya kita menikmati pemberian. Biasanya kita takut "Besok makan apa ?" Takut itu wajar namun jangan kamu dihantui rasa takut terus Jangan memanfaatkan ketakutan itu sebagai ketakutan yang Kikir namun manfaatkan itu untuk terus bergantung kepada Tuhan.

4. Percaya pada kuasaNya
    Di (Lukas 1:37 mengatakan "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.")
Dalam injil lukas tersebut merupakan janji Tuhan kepada anakNya. Dan anakNya itu pasti terikat perjanjianNya.
Seringkali kita tidak percaya "Tuhan itu sanggup ga sih?". Kita juga sering mengatakan "Ah... Impossible... Mustahil... "
Ingat kita anak Tuhan selalu Ia rawat, dan selalu menolong kita. Kenapa kita percaya kepada persepsi kita yang sering mengatakan "Impossible?" Percaya kepada Bapa kita. Karena ia takkan kecawakan kita dan semua yang tak mungkin menjadi mungkin bagi Dia. Mulai sekarang latih lidah kita berkata "Aku bisa..." Karena lidah kita punya kuasa.

5. Setia dan berani bayar harga
    Baca (Wahyu 21:8 berkata "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.")
Sering kali kita membaca alkitab, kita harus takut. Namun takut di sini bukan takut kepada manusia namun kepada Tuhan.
Ada contoh : Demonstran berdemo, mereka membakar membakar boneka presiden. Mereka tidak berani membakar presidennya langsung dan tak mungkin berani.
Bila posisi kita pada Boneka Tuhan, dan presiden itu adalah Tuhan, pertanyaannya apakah kita siap untuk dibakar sbg orang kristen?
Nah, sering kali kita mengambil keputusan tanpa didasari perasaan Tuhan kepada kita. Padahal Tuhan selalu memperhatikan kita, sehelai rambut yang rontokpun Ia mengetahauinya. Mari kita mulai sekarang perhatikan perasaanNya dengan membayar harga saat kita punya salah. Perlu anda ketahui  sebagai orang kristen harus berani bayar harga!

Semoga pergumulan anda dapat diselesaikan dengan kuasaNya selalu... :)
God Bless You... ^^

Wednesday, 29 February 2012

Karunia Nubuat


Rasul Paulus menjelaskan adanya 9 karunia Roh Kudus, dan satu di antaranya adalah karunia untuk bernubuat, atau karunia nubuat (1 Kor 12:10).  Karunia bernubuat jika sedang bekerja, akan mendorong seseorang yang memiliki karunia tersebut untuk berbicara atas nama Tuhan dengan dorongan tertentu. Kisah berikut adalah salah satu dari yang pernah penulis alami ketika harus menyampaikan sebuah nubuatan.
Belum lama kami selesai berdoa, ketika adikku datang menggandeng isterinya.
“Ini tadi belum kebagian,..” kata adikku.
Sebelumnya kami: kakak nomor dua, adikku nomor dua dan tiga( si bungsu), dan saya sendiri; kami berempat melakukan doa penyembahan. Sebelum itu, di dalam ibadah digereja masa kecilku, GKBI, pada waktu perjamuan kudus, Roh Kudus berkata di hati saya, agar kami bertiga meng-empartasikan karunia Roh Kudus kepada adik bungsu kami. Lalu kami naikkan pujian, kami menyembah, dan terdorong berbahasa Roh. Saya merasakan kehadiran Tuhan yang kuat, sehingga – seperti biasa – saya menitikkan airmata. Banyak hal Tuhan lakukan buat keluarga kami, sehingga “ritual” yang lebih kurang 30 menit itu sungguh memberkati keluarga kami. Namun waktu itu, isteri adikku yang nomor dua gak ikut gabung, sebab ada urusan lain di tempat kakak sulung.
“Ini tadi belum dapat jatah” kata adikku mewakili isterinya.
Diam-diam saya memohon Roh Kudus melakukan sesuatu, karena saya belum dapat gambaran harus mendoakan apa. Hanya saya percaya bahwa jika seseorang terdorong minta didoakan, tentu ada “sesuatu” yang mendorongnya, dan jika “sesuatu” itu adalah Tuhan, atau Roh Kudus, maka pastilah Dia sendiri yang akan melakukan bagian-Nya. Itu keyakinan saya.
Lalu kembali kami masuk ruang keluarga adikku, dan kami mengawali lagi dengan menaikkan pujian, dilanjutkan dengan penyembahan. Mulailah kakak saya mendoakan anak dari adik bungsuku, lalu mendoakan isteri adikku. Sementara kakakku berdoa, Roh Kudus berkata di hatiku:” Bernubuatlah,…” Puji Tuhan, saya tahu harus lakukan apa.
Sesudah kakakku selesai berdoa, giliranku berdoa buat isteri adikku.
“Mulut ini akan dipakai Tuhan memberitakan injil” itu kalimat pertama yang aku ucapkan mengenai orang yang sedang saya doakan. Tiba-tiba saya rasakan urapan yang mendadak begitu kuat memenuhi kepalaku, dan dengan setengah menangis aku lanjutkan,…
“Ya, mulut ini akan dipakai Tuhan untuk memberitakan injil. Lidah dan bibirmu akan dipakai untuk memberitakan kebenaran Firman Tuhan, membawa banyak orang mengenal Tuhan dengan benar,..” kataku setengah berteriak oleh dorongan Roh Nubuat.
Kalimat-kalimat selanjutnya saya nggak ingat lagi. Sebab itu bukan rekaan pikiran saya, bukan sesuatu yang saya rencanakan.
……
Sekian hari kemudian adik ipar saya mengirim sms: “Shalom mas, setelah sy dpt pengurapan dr mas spt ada kekuatan baru buat saya, apalagi mengenai sebuah talenta. Dan yg skr sy hadapi adalah,…”
Puji Tuhan.
Sahabat,…
Paulus mengatakan bahwa karunia berbahasa Roh bersifat membangun diri sendiri, sedangkan karunia bernubuat bersifat membangun jemaat. Bernubuat adalah sebuah karunia, salah satu dari Karunia Roh Kudus.
Karunia bernubuat dapat diminta, tentu saja pengabulannya terserah Tuhan, sebab Dia memiliki pertimbangan-Nya sendiri. Namun jika Anda merasa terpanggil untuk membangun jemaat Kristus, untuk membawa orang-orang mengenal Yesus lebih dekat lagi, maka “panggilan” itu boleh menjadi isyarat bahwa sebenarnya Tuhan menginginkan Anda untuk meminta Karunia Bernubuat.
Mengapa perlu diminta?
Jika Tuhan memberikan suatu karunia kepada seorang hamba-Nya, tentu Dia memiliki maksud tertentu berhubungan dengan karunia itu. Jika Tuhan memilih Anda untuk menjadi bagian dari “tukang kayu dan tukang batu” dari “bangunan Kerajaan Allah”, maka Tuhan akan mengaruniakan Karunia (misal – bernubuat) kepada Anda. Maunya Tuhan, setelah Anda memiliki karunia Roh, maka Anda harus mulai bergerak dengan karunia itu.
Jika Mina menggambarkan Roh Kudus (mengutip ibu Dorcas Daud), maka Talenta menggambarkan Karunia Roh Kudus (sembilan karunia utama).
Keberadaan Karunia Roh Kudus akan membuat seseorang “lincah” untuk bergerak di ranah tersebut. Tetapi memendam Karunia Roh Kudus (buat dewek,.. untuk diri sendiri) ibaratnya seperti memendam talenta. Dan kita tahu apa hukumannya,…
Nubuat dihasilkan oleh dorongan Roh Kudus, jika hasil rekaan sendiri, tidak akan ada dorongan yang menyertai pengucapan sebuah nubuatan, namanya :lu buat.
Salam.
Referensi:
2Ptr 1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Kis 6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Why 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: “Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”
Catatan penulis:
Artikel ini sudah penulis terbitkan di forum blogger Kristiani Sabdaspace, penulis sebagai “Mujizat”
Tuhan Yesus memberkati.