Tuesday, 15 November 2011

Ilustrasi salah satu perjalanan hidup


Suatu waktu, ketika ku berjalan bersama Tuhan. semua terasa ringan dan mudah tuk dilalui, hingga ku tiba pada sebuah persimpangan jalan, satu kekiri, dan satu ke kanan. kutanya kepada Bapa
" Bapa, ke arah mana kita akan pergi.?"
"kita akan lewat kanan Hendra"
lalu kulihat Bapa mengambil jalan kanan. tiba - tiba ku lihat sebuah bunga yang kecil, tetapi begitu indah, lalu aku berkata kepada Bapa
"Bapa, sungguh indah sekali bunga itu, dapatkah aku melihatnya.?"
"boleh anak-Ku, tetapi hanya sebentar saja ya, dan hati - hatilah, bunga itu berduri."
baka aku menatap bunga yang masih kecil, tetapi begitu sedap di pandang mata dan tak ada bunga yang lebih indah di dunia ini daripada bunga itu, dan aku berkata
"Bapa, bolehkah aku berada di sini beberapa minggu.? aku ingin merawat bunga ini." kataku
"boleh nak, Aku akan menunggumu di persimpangan ini."
maka, aku mulai merawat bunga itu. tiap pagi kusapa bunga itu dan berikan air supaya dapat tumbuh dengan baik. sekejap saja, sebagian besar fokusku beralih yang sebelumnya kepada Tuhan menjadi kepada bunga itu, di pikiranku hanya dapat memikirkan bunga itu. siang malam, selalu muncul di pikiranku, "bagaimana keadaan bunga itu?"
hingga suatu saat, bunga itu mekar dengan sempurna. lalu aku berkata dengan Tuhan
"Bapa, aku ingin mengambil bunga itu."
"jangan nak, bunga itu berduri, kau akan terluka, belum tiba saatnya bagimu tuk mengambil bunga itu."
tetaketika ku mendengarkan jawaban Tuhan, akupun mulai mencoba dengan kekuatanku sendiri tuk mengambil bunga itu.
ketika ku sentuh tangkainya.
"ouch!"
tangan ku terluka oleh duri - durinya, dan memberikan sebuah bekas luka yang takkan hilang.
lalu aku berkata kepada Tuhan
"Bapa, tanganku terluka Bapa, sakit rasanya."
"Aku sudah berkata bukan bahwa jangan mencabut dahulu bunga itu, belum waktunya bagimu tuk mencabutnya. sekarang mari kita pergi, bila sudah waktunya bagimu tuk mendapat bunga itu. Aku sendiri yang akan membawakan bunga itu kepadamu anak-Ku."
maka aku dan Tuhan pergi meninggalkan persimpangan itu, dan meninggalkan bunga itu. dengan sebuah bekas luka di tangan yang takkan dapat terhilang, kucoba tuk melupakan bunga itu, dan mengembalikan fokusku kepada Tuhan...
bila tiba saatnya, aku percaya, Tuhan sendiri yang akan membawakan bunga itu kepadaku, bahkan Dia sendiri yang akan memilihkan yang terbaik bagiku.

BUAT TEMEN - TEMAN SEKALIAN, CERITA DI ATAS CUMA SEDIKIT GAMBARAN TENTANG HIDUP KITA. BUNGA ITU MENCERITAKAN TENTANG CINTA KITA MASING - MASING, WAT YANG LAGI BERSEMI - SEMI, NI SEDIKIT HAL YANG ISA GUA BAGIIN BUAT ELU2 YANG LAGI KASMARAN, TETEP WASPADA AJ. BUAT YANG LAGI PUTUS CINTA, DON'T WORRY, BUKAN CUMA ELU AJ YANG LAGI PUTUS CINTA. TENANG AJ TUHAN SENDIRI YANG BAKAL BAWAIN KITA JODOH YANG TERBAIK BUAT KITA KOQ... TETAP SABAR YAH!!! GBU ALWAYS!!!!

0 comments: