Matius 23:31
“Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu”
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 12; Galatia 1; Kidung Agung 7-8
Rumah  kelahiran Tan Malaka di Padang Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh,  Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, tidak banyak berubah  dibandingkan dengan beberapa tahun silam. Kondisi rumah yang dijadikan  museum itu masih relatif sama dan koleksi buku tidak banyak bertambah.  Museum juga tidak mempunyai pemasukkan karena tidak ada pungutan  pengunjung museum. Koleksi buku di museum ini tidak banyak bertambah  sejak diresmikan pada 21 Februari 2008.
Tuhan  mengajar bangsa Israel untuk menghargai campur tangan Tuhan dan jasa  para leluhur yang terjadi dalam kehidupan mereka. Salah satu bukti  tentang hal itu antara lain ketika bangsa itu melawan bangsa Filistin  pada zaman Yosua. Hamba Tuhan ini menegakkan kedua belas batu yang  diambil dari Sungai Yordan. Tugas para orangtua ketika anak-anak mereka  bertanya tentang bangunan itu adalah menceritakan pengalaman mereka  ketika menyebrangi Sungai Yordan. Dengan begitu anak-anak tersebut akan  belajar menghargai keteladanan para leluhur mereka. Bangunan itu menjadi  saksi bisu tentang keperkasaan Tuhan dan sikap bakti manusia yang  percaya kepada-Nya.
Berbeda  dengan itu adalah sindiran Tuhan Yesus kepada orang Israel yang melabur  makam para nabi yang hidup pada zaman leluhur mereka. Tuhan menegur  keras karena makam itu menjadi bukti pemberontakkan nenek moyang bangsa  tersebut kepada Tuhan. Para nabi itu mati dibunuh oleh tangan-tangan  kotor yang memberontak kepada Tuhan.
Setiap  orang memiliki monumen perjalanan hidupnya masing-masing. Monumen  kehidupan seperti apakah yang sedang kita bangun? Perhatikanlah  kehidupan kita, dan biarlah semakin banyak monumen ketaatan yang kita  bangun di kehidupan ini.
Monumen kehidupan kita berkisah tentang kenyataan siapa kita sebenarnya.
Sumber: http://renungan-harian-kita.blogspot.com/
 
 
 
 


0 comments:
Post a Comment