Friday, 8 April 2011

Hineni

Saudaraku yang bersekutu dengan Tuhan Yesus, hendaknya kita mengetahui apa itu Hineni, Hineni merupakan sebuah slogan yang memiliki banyak arti diantaranya "aku di sini". Yang mana di kitab Kejadian tertulis saat Abraham siap menjalankan segala tugasnya yang diperintah oleh Tuhan. Hineni menunjukan sikap siap berkorban dan Hineni juga bisa diartikan "Budak oleh Cinta" Jadi saat kita menyembah Tuhan seharusnya kita mengatakan Hineni, "Tuhan aku siap Engkau perintah dan atas kuasaMu kami diperintah."
Hal mengenai budak termuat dalam keluaran :
"Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka, maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup." - Keluaran 21:5-6
Mari kita berandai-andai sejenak. Seandainya Tuhan yang kita sembah datang kepada kita dan berkata, "Relakah kamu jika sepanjang hidupmu bahkan sampai akhir hayatmu, Aku tidak memberkati kamu, adakah kamu masih tetap percaya, taat dan setia mengikuti ke manapun Aku kehendaki kamu ada?" Jawaban apa yang akan kita balaskan kepada-Nya? Beranikah kita berkata, "Ya Tuhan, aku rela." atau kita berubah menjadi kecewa seperti orang muda yang kaya itu? Dan janganlah kita memiliki pikiran bahwa Tuhan akan berubah pikiran suatu waktu ketika kita sudah menjawab bersedia, karena kita tidak bisa membohongi-Nya. Sebab Dia memahami hati.

Kondisi HINENI tidak terjadi begitu saja dan tidak dipaksakan oleh siapa pun termasuk Tuhan sekali pun. Keputusan seorang percaya untuk ber-Hineni tidak didasari oleh sebuah kepasrahan apalagi sebuah keputusasaan. Dasar orang percaya ber-Hineni adalah karena CINTA kepada Tuannya.Imannya bukan lagi kuat, namun sudah bulat. Orang tersebut sadar bahwa dia memiliki pilihan untuk menjadi orang "merdeka", hidup berdasarkan kehendak bebas (free will) yang Tuhan berikan sejak mulanya, namun pada akhirnya ia MEMBUANG KEMERDEKAANNYA dan mengikat seluruh hidupnya total kepada Tuannya KARENA CINTA.

Karena cinta, maka sekalipun orang tersebut adalah budak, namun ia cukup memahami hati Tuannya. Budak ini bukan budak yang jauh dalam hubungan dengan Tuannya, namun memiliki keintiman dengan Tuannya. Ia tidak sekedar menaati perintah Tuannya, namun memahami isi hati, selera, mood bahkan ketidaksukaan Tuannya. Dan walaupun ia begitu memahami Tuannya, ia tidak menjadi sombong, sebaliknya semakin hari semakin tahu diri dan semakin merendah.

Oleh karena itu mari kita sebagai umatNya yang percaya akan Dia, kita mengatakan Hineni,Hineni,Hineni.... Engkau adalah Raja kami yang kekal!! Engkau Alfa dan Omega, yang Awal dan yang Akhir!!!
~GBU All~

0 comments: