INTERNASIONAL-INDONESIA
Christian Freedom International telah mendesak pemerintah Indonesia untuk melindungi komunitas Kristianinya berkaitan dengan kerusuhan pasca eksekusi tiga pria Kristiani minggu yang lalu.
The Catholic Post.
Tanggal 28 September yang lalu agen berita Christian Today di Amerika Serikat menerbitkan sebuah artikel mengenai laporan dari sebuah organisasi Kristiani yang memfokuskan dalam kasus penganiayaan terhadap umat Kristiani, Christian Freedom International. Berikut adalah laporan selengkapnya dari Christian Today oleh Maria Mackay.
Pemimpin dari Christian Freedom International telah mendesak pemerintah Indonesia untuk melindungi populasi Kristiani di negara itu setelah tiga warga Kristiani dieksekusi minggu yang lalu karena keterkaitan mereka dalam pertikaian di pulau Sulawasi enam tahun yang lalu.
Eksekusi yang kontroversi itu menghasilkan kerusuhan oleh ratusan warga Kristiani yang marah karena hanya ke tiga pria itu yang di jatuhi hukuman mati meski ada keterlibatan dari ratusan warga lainnya baik Kristiani dan Muslim dalam pertikaian antar agama antara tahun 2000 dan 2002 yang menyebabkan paling tidak kematian 1000 orang.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, meminta warga untuk tenang pasca ekseksi dan membela keputusan untuk menjalankan hukuman mati itu dengan mengatakan bahwa “pembunuhan ini dijalankan berdasarkan proses hukum kita.”
Namun demikian Pemimpin Christian Freedom International, Jim Jacobson, mengatakan bahwa “Proses hukum Indonesia adalah masalahnya.”
Menurut para pengamat kritik, jalannya pengadilan dan hukuman mati dari Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus Da Silva telah ditandai dengan ketidakaturan.
Warga Kristiani juga marah karena beberapa warga Muslim tidak dijatuhi hukuman atas peranan mereka dalam pertikaian itu dan tidak ada satu pun warga Muslim yang dijatuhi hukuman lebih dari 15 tahun atas keterlibatan mereka dalam pertikaian itu.
“Sistim pengadilan Indonesia dikenal luas akan korupsinya, namun pengadilan yang satu ini lebih dari segalanya,” kata Jacobson.
Christian Freedom International juga melaporkan bahwa kelompok fundamentalis Muslim secara teratur berkumpul di proses pengadilan, dengan mengintimidasi para hakim dan saksi.
Isabelle Cartron dari Amnesty International melaporkan: “Para kuasa hukum ke tiga pria itu menerima ancaman-ancaman mati, termasuk sebuah bom yang ditanam di rumah salah satu kuasa hukum, dan para pengunjukrasa dipersenjatai dengan batu di luar halaman rumah meneriakkan agar ketiga pria itu dihukum mati.”
Kasus itu menyebabkan warga Kristiani di negara itu merasa lebih tertekan karena terjadi hanya satu tahun setelah tiga guru Sekolah Minggu dituduh melakukan aksi “Kristenisasi” terhadap anak-anak Muslim yang mengikuti pelajaran dengan ijin dari para orangtua mereka.
Pengadilan para wanita itu juga diwarnai dengan permintaan untuk kematian mereka dan hukuman mereka – tiga tahun dalam penjara – di tetapkan meskipun protes keras dari komunitas Kristen internasional.
Laporan terakhir dari Departemen Negara Amerika Serikat tentang penganiayaan agama juga menyatakan bahwa, kebalikan dari penghormatan resmi untuk kebebasan beragama, “pemerintah Indonesia kadangkala mentoleransi diskriminasi terhadap dan kesewenang-wenangan atas kelompok-kelompok agama oleh para aktor pribadi, dan seringkali gagal untuk menghukum pelaku kejahatan.”
“Kerumunan massa telah secara teratur menghancurkan bangunan gereja dan fasilitas Kristiani lainnya di seluruh Indonesia, tanpa seorang pun di jatuhi hukuman,” lanjut Jacobson. “Karena takut akan pembalasan, para pejabat lokal seringkali menolak untuk memberikan ijin kongregasi untuk membangun gereja.”
Christian Freedom International melaporkan bahwa umat Kristiani dengan siapa mereka bekerja setiap hari mengalami diskriminasi. Bukan hanya mereka kurang mendapatkan keuntungan-keuntungan dan pekerjaan dari pemerintah, mereka kadangkala mengalami pemerasan dan intimidasi karena polisi dan hakim seringkali tidak melindungi warga non-Muslim.
“Indonesia punya banyak tugas untuk menjadi partner kerja bagi Amerika dan pemimpin di Asia. Jakarta harus melindungi dalam kenyataan dan juga dalam teori kelompok agama minoritas di negara itu. Sebuah permulaan yang baik adalah dengan memberikan jaminan kepada warga Kristiani sebuah pengadilan yang adil dalam menghadapi kekuasaan massa Islam,” kata Jacobson.
(oleh Shirley Hadisandjaja, dari sumber Christian Today 28 september 2006)
Wednesday, 16 March 2011
Indonesia Harus Melindungi Warga Kristianinya, Desakan dari Christian Freedom International
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment