Wednesday, 12 January 2011

Surat Wasiat

By: Hernia Ming (FB)

Kisah seorang wanita yang suatu saat dikunjungi oleh seorang Pendeta.

Wanita ini tinggal di sebuah rumah bobrok.

Selama hidupnya, dia telah bergulat dengan kemiskinan.

Dua puluh tahun yang lalu dia telah menjadi pengurus rumah tangga untuk wanita

terkaya di kota, tetapi wanita kaya itu telah meninggal.

Jadi pengurus rumah tangga ini pindah kembali ke sebuah gubuk tua.



Saat Pendeta mengunjungi wanita ini, dia melihat sebuah dokumen berbingkai

di dinding.

Dia berkata, "Apakah kau keberatan jika saya pinjam ini selama beberapa hari?"

Dia menjawab, "Yah, Anda bisa meminjam, tapi bawalah kembali.

Meskipun saya tidak bisa membaca, barang itu sangat penting bagi saya karena adalah

satu-satunya yang majikan saya tinggalkan untuk saya ketika dia meninggal.

Barang ini sangat berharga untuk saya. Barang ini mengingatkan saya pada dia.

Jadi pastikan Anda membawanya kembali."



Pendeta mengambil dokumen itu dan mulai melakukan penyelidikan dan

autentifikasi.

Ternyata dokumen itu adalah surat wasiat dari wanita kaya yang telah meninggal,

dan di dalam surat itu dia mewariskan sejumlah kekayaan pada pengurus rumah

tangganya.

Wanita pengurus rumah tangga itu bisa saja punya rumah mewah yang

dia inginkan dan memiliki pelayan sendiri, tetapi karena ketidaktahuan,

dia tetap hidup dalam kemiskinan dan menjalani hidup yang keras selama

bertahun-tahun.



Wanita itu mengingatkan saya pada banyak orang Kristen.

Mereka tidak membaca Alkitab mereka, tetapi mereka mengagumi Alkitab karena

mengingatkan mereka tentang Allah.

Mereka tidak mengambil waktu untuk mencari tahu mengenai warisan yang

menjadi hak mereka sebagai orang percaya.



Firman Tuhan adalah terang bagi jalan kita.

Firman Tuhan adalah buku pedoman kita untuk hidup.

Ini adalah roti bagi roh kita.

Ini adalah kekuatan kita.

Ini adalah tempat perlindungan kita pada saat-saat sulit.



Hargailah Firman Tuhan.

0 comments: