Sunday, 9 January 2011

Allah Turut Bekerja Dalam Hidup Kita


By : Hernia Ming(Fb)

Dr. Lin Ting Tung adalah orang Taiwan pertama yang menjadi dokter dan menjadi

Kristen. Ini terjadi pada akhir abad ke-19. Ia bekerja di

rumah sakit kecil yang dirintis oleh Dr. Maxwell, seorang misionaris

Inggris. Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan sangat

rendah dan cara pengobatan masih sangat sederhana.

Pada suatu hari seorang anak datang ke rumah sakit itu dan meminta

obat untuk ibunya yang sedang demam akibat malaria. Anak ini berjalan lebih dari

dua jam dari desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati hutan dan

sawah.

Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung bangkit dari bangkunya, meraih

botol obat dan bergegas pulang. Sore harinya pukul lima , ketika kamar obat akan d

itutup, seorang perawat tampak bingung dan berbisik,”Dokter Lin,botol obat untuk

pasien malaria masih ada disini. Tetapi ada satu botol yang hilang. Isinya disinfektan.”

Dr. Lin terkejut, diperiksanya botol yang tertinggal, benar isinya

obat malaria. Jadi, anak tadi membawa botol yang salah!

Botol-botol dikamar obat itu memang berbentuk sama dan berwarna sama,

lagi pula baik obat malaria maupun desinfektan sama-sama cairan..

“Celaka kita. Ibu itu bisa mati. Desinfektan itu obat keras pembunuh

kuman untuk kamar operasi. Kalau sampai diminum, usus bisa terbakar

dan orang itu akan mati,” ujar Dr. Lin dengan wajah pucat. Segera

mereka melaporkan peristiwa ini kepada Dr.Maxwell.

Ia juga terkejut. “Sekarang pukul lima, anak itu pergi dari sini pukul tiga, j

adi ia sudah hampir tiba. Tidak mungkin kita mengejarnya. Kita tidak t

ahu jalan ke desa itu,” ujar Dr. Maxwell.

Dr.Maxwell termenung, lalu ia berkata, “Mulai hari ini semua obat

keras tidak boleh diletakkan diatas meja. Sekarang panggil semua

karyawan untuk berkumpul. Kita akan berdoa.”

Begitulah semua orang yang bekerja di rumah sakit itu berkumpul dan

berdoa. Dr. Maxwell berdoa, “Tuhan, kami telah membuat kecerobohan.

Ampunilah kami. Nyawa seorang ibu sedang terancam. Tolonglah dia,

cegahlah dia agar tidak meminum obat yang salah itu……”

Malam harinya Dr. Lin berdinas malam. Ia harus bertanggung jawab

atas kematian ibu ini. Esok harinya, ketika masih subuh pintu diketuk.

Ternyata itu anak yang kemarin membawa botol yang keliru. Mukanya

pucat ketakutan.

Dr. Lin juga takut. Kedua orang itu berdiri saling memandang dengan

gugup. Kemudian anak itu berkata, “Ma’af dokter. Kemarin saya bawa

botol itu sambil berlari, lalu saya jatuh botol itu pecah dan isinya tumpah.”

Dr. Lin yang masih terpaku karena gugup langsung bertanya, “Kapan jatuhnya?”

Anak itu menjadi makin ketakutan, “Ma’af, dokter. Saya baru datang

sekarang. Jatuhnya kemarin sore, menjelang gelap.”

Dr. Lin langsung ingat : Menjelang gelap….itu adalah saat ketika

semua karyawan rumah sakit berkumpul mendoakan ibu anak ini.

Jiwa ibu anak ini tertolong, isi botol yang salah itu tidak sampai

terminum, karena botol itu pecah ditengah jalan.

Kita bisa lihat peristiwa ini dari sudut si anak. Ia pulang membawa

botol obat ini sambil berlari. Ia ingin cepat-cepat memberikan obat

ini kepada ibunya. Ia ingin menunjukan baktinya kepada ibunya. Ia

ingin ibunya cepat sembuh. Anak ini tidak mengetahui bahwa botol

yang sedang dipegangnya berisi racun. Ia tidak bisa membaca tulisan

dibotol itu… Ia buta huruf. Anak ini berlari terus. Jalan dari desa

ke rumah sakit dikota sangat jauh. Perginya dua jam, pulangnya dua jam.

Ia letih. Lalu, tiba-tiba ia tersandung. Ia jatuh. Mungkin dia terluka,

tetapi yang paling celaka; botolnya jatuh dan pecah, cairan

isinya tumpah di tanah. Bayangkan bagaimana perasaan

anak itu. Ia kecewa, sedih dan takut.

Bagaimana kalau penyakit ibunya makin parah. Bagaimana kalau

dokter itu marah? Anak ini sangat terpukul oleh kejatuhan ini.

Saat itu ia belum tahu bahwa justru terjatuhnya dia ini menolong

nyawa ibunya. Mungkin orang lain akan tersenyum, “Ah, itu

cuma kebetulan.”

Namun orang percaya akan bersaksi, “Tuhan bisa bekerja melalui sebuah

kebetulan,” itulah juga kesaksian Rasul Paulus di Roma 8:28 :”….Allah turut

bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…….”

“SEGALA SESUATU” berarti segala keadaan atau segala kejadian, baik

berhasil maupun kejatuhan. Kejatuhan dapat berbentuk musibah,

penyakit atau kegagalan. Seringkali kita mengira bahwa Allah hanya

hadir dan bekerja dalam keberhasilan. Padahal Allah juga hadir dan

bekerja dalam kejatuhan. Apa tujuan Allah bekerja dalam kejatuhan?

Paulus menjawab,”.. …untuk mendatangkan KEBAIKAN…. ..”

Jadi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui sebuah kejatuhan.

~GBU~

0 comments: